English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 31 Januari 2011

Hatta :JANUARY dan FEBRUARY Musim panceklik

Jakarta (ANTARA) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa Januari dan Februari merupakan masa paceklik sehingga inflasi pada bulan-bulan itu biasanya tinggi.
"Memang Januari-Februari musim paceklik tapi kita terus berusaha menjaga inflasi," kata Hatta usai rapat koordinasi persiapan kunjungan presiden ke Nusa Tenggara Timur di Jakarta, Senin.
Hatta menyatakan, ia tidak tahu berapa laju inflasi yang akan terjadi selama Januari dan Februari 2011.
"Saya bukan ahli prediksi, tapi pemerintah terus berusaha menjaga inflasi, pemerintah terus menjaga inflasi," katanya.
Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah adalah menurunkan bea masuk impor pangan dan bahan lain terkait impor hingga akhir 2011 ini.
Mengenai perkiraan harga minyak dunia, Hatta mengatakan, kemungkinan harganya tidak akan mencapai di atas 100 dolar AS per barel.
"Saya lihat harga minyak tidak akan di atas 100 dolar AS per barel sejalan dengan komitmen peningkatan produksi oleh anggota OPEC," katanya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan pada Januari 2011 akan terjadi inflasi namun berapa besarnya belum dapat diungkapkan.
"Berdasarkan pengalaman selama ini, Januari pasti inflasi, cuma besarnya tidak tahu," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan.
BPS berharap inflasi selama Januari 2011 masih berada di bawah 1,0 persen atau berada di kisaran 0,5 hingga 1,0 persen. Ketika ditanya apakah inflasi Januari 2011 akan lebih tinggi dari Januari 2010, Rusman mengatakan, inflasi Januari 2010 mencapai 0,82 persen.
"Kalau lebih tinggi berarti mencapai sekitar 1,0 persen," ujarnya.
Menurut dia, walaupun harga cabai dan beras sudah mulai turun, namun harganya sangat tinggi di pekan pertama dan kedua Januari 2011. Demikian juga dengan gula pasir menunjukkan kenaikan harga akhir-akhir ini.
"Kalau tetap tinggi, bisa saja di atas 1,0 persen, tapi kami berharap masih di bawah 1,0 persen," katanya.
Rusman menyebutkan, asumsi inflasi 5,3 persen untuk 2011 bukan suatu angka yang tidak mungkin dicapai tapi juga bukan angka yang mudah dicapai.
"Tapi memang berat di tengah tekanan baik dari internal maupun eksternal. Dari eksternal harga komoditas cenderung naik sementara dari internal kenaikan harga bahan pokok belum reda, masih ada potensi naik walaupun tidak setinggi Desember lalu," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More